Kamar Dagang dan Industri Indonesia menilai
suku bunga di dalam negeri masih lebih tinggi dibandingkan negara-negara
lain. Padahal, Bank Indonesia (BI) sudah menetapkan patokan suku bunga
ke tingkat lebih rendah. Oleh karena itu Kadin meminta perbankan
nasional berkomitmen untuk menurunkan suku bunga kredit.
Ketua Kadin Suryo Bambang Sulisto mengatakan, dunia usaha belum bisa
menikmati dana melimpah di pasar keuangan. Terutama sektor usaha kecil
dan menengah di mana membutuhkan pinjaman dengan bunga rendah. Selain
itu, di negara-negara lain tingkat suku bunga relatif lebih rendah.
"Kalau suku bunga sebesar delapan persen atau di bawah itu, masih
realistis untuk bisa dicapai. Mudah-mudahan pemerintah bisa mengusahakan
ini," kata dia saat pemaparan Kadin tentang Catatan Akhir Tahun
Menyongsong 2012, kemarin.
Bank Indonesia kata dia, sudah menurunkan patokan suku bunga. Akan
tetapi hal tersebut tidak diikuti dengan penurunan tingkat bunga
perbankan komersial. "Ini menunjukkan indikasi efisiensi yang rendah.
Selama ini, kontribusi bank-bank komersial terhadap investasi perusahaan
dan kapital kerja masih rendah. Yakni, masing-masing sekitar 25 persen
dan 21 persen, sehingga kurang mendorong perkembangan sektor riil,"
jelasnya.
Langkah penurunan suku bunga tersebut sekaligus sebagai upaya mendorong
daya saing dalam negeri. Termasuk mengantisipasi dampak dari gejolak dan
pelambatan ekonomi dunia. Sebab, tidak dapat dipungkiri krisis ekonomi
dunia berdampak ke Indonesia. Walaupun bisa dibilang Indonesia beruntung
karena kontribusi ekspor terhadap product domestic bruto relatif kecil.
"Namun, kalau berharap dari negara emerging market tidak terkena dampak,
itu tidak tepat. Sebab, pasti ekspor negara tersebut ke AS juga terkena
dampak. Nah bagaimana kita tetap menjaga ekspor, seperti lewat
diversifikasi pasar dan agresif melakukan promosi ekspor," papar
Bambang.
Oleh karena itu, Bambang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia
pada 2012 nanti akan mengalami penurunan, yakni berkisar 6,2-6,4 persen.
Sebenarnya, tahun depan masih diharapkan bisa tumbuh di atas tingkat
moderat. Akan tetapi, selain faktor krisis, ditambah faktor pemerintah
dan birokrasi membuat pertumbuhan ekonomi tahun depan sulit melampaui
capaian tahun 2011.
Ditambahkan Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Infrastruktur, Konstruksi dan
Properti Kadin Zulkarnain Arief, infrastruktur juga bakal menjadi
kendala dalam mendukung pelaksanaan program Masterplan Percepatan dan
Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). "Yang terjadi, kondisi
infrastruktur kita masih sangat parah, sehingga program MP3EI tidak
berjalan maksimal pada tahun ini," ucapnya.
Dibandingkan dengan negara lain, panjang jalan tol nasional masih rendah
atau sepanjang 700 kilometer. Sementara di China mencapai 10 ribu
kilometer dan Malaysia 4.000 kilometer. "Padahal, kita sudah mulai
membangun sejak 1983," tandas dia.
Selain jalan tol, kondisi bandara dan saluran irigasi juga dinilai belum
memadai. Menurut dia, kondisi infrastruktur berperan penting terhadap
kegiatan investasi. "Mudah-mudahan dengan adanya UU Pertanahan bisa
cepat terimplementasi," ucap dia.
( Sumber : http://www.fajar.co.id/read-20111229232422-kadin-minta-suku-bunga-bank-8-persen )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar