Senin, 27 Februari 2012

Kadin Minta Suku Bunga Bank 8 Persen

Kamar Dagang dan Industri Indonesia menilai suku bunga di dalam negeri masih lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain. Padahal, Bank Indonesia (BI) sudah menetapkan patokan suku bunga ke tingkat lebih rendah. Oleh karena itu Kadin meminta perbankan nasional berkomitmen untuk menurunkan suku bunga kredit.


Ketua Kadin Suryo Bambang Sulisto mengatakan, dunia usaha belum bisa menikmati dana melimpah di pasar keuangan. Terutama sektor usaha kecil dan menengah di mana membutuhkan pinjaman dengan bunga rendah. Selain itu, di negara-negara lain tingkat suku bunga relatif lebih rendah.


"Kalau suku bunga sebesar delapan persen atau di bawah itu, masih realistis untuk bisa dicapai. Mudah-mudahan pemerintah bisa mengusahakan ini," kata dia saat pemaparan Kadin tentang Catatan Akhir Tahun Menyongsong 2012, kemarin.


Bank Indonesia kata dia, sudah menurunkan patokan suku bunga. Akan tetapi hal tersebut tidak diikuti dengan penurunan tingkat bunga perbankan komersial. "Ini menunjukkan indikasi efisiensi yang rendah. Selama ini, kontribusi bank-bank komersial terhadap investasi perusahaan dan kapital kerja masih rendah. Yakni, masing-masing sekitar 25 persen dan 21 persen, sehingga kurang mendorong perkembangan sektor riil," jelasnya.


Langkah penurunan suku bunga tersebut sekaligus sebagai upaya mendorong daya saing dalam negeri. Termasuk mengantisipasi dampak dari gejolak dan pelambatan ekonomi dunia. Sebab, tidak dapat dipungkiri krisis ekonomi dunia berdampak ke Indonesia. Walaupun bisa dibilang Indonesia beruntung karena kontribusi ekspor terhadap product domestic bruto relatif kecil.


"Namun, kalau berharap dari negara emerging market tidak terkena dampak, itu tidak tepat. Sebab, pasti ekspor negara tersebut ke AS juga terkena dampak. Nah bagaimana kita tetap menjaga ekspor, seperti lewat diversifikasi pasar dan agresif melakukan promosi ekspor," papar Bambang.


Oleh karena itu, Bambang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2012 nanti akan mengalami penurunan, yakni berkisar 6,2-6,4 persen. Sebenarnya, tahun depan masih diharapkan bisa tumbuh di atas tingkat moderat. Akan tetapi, selain faktor krisis, ditambah faktor pemerintah dan birokrasi membuat pertumbuhan ekonomi tahun depan sulit melampaui capaian tahun 2011.


Ditambahkan Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Infrastruktur, Konstruksi dan Properti Kadin Zulkarnain Arief, infrastruktur juga bakal menjadi kendala dalam mendukung pelaksanaan program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). "Yang terjadi, kondisi infrastruktur kita masih sangat parah, sehingga program MP3EI tidak berjalan maksimal pada tahun ini," ucapnya.


Dibandingkan dengan negara lain, panjang jalan tol nasional masih rendah atau sepanjang 700 kilometer. Sementara di China mencapai 10 ribu kilometer dan Malaysia 4.000 kilometer. "Padahal, kita sudah mulai membangun sejak 1983," tandas dia.


Selain jalan tol, kondisi bandara dan saluran irigasi juga dinilai belum memadai. Menurut dia, kondisi infrastruktur berperan penting terhadap kegiatan investasi. "Mudah-mudahan dengan adanya UU Pertanahan bisa cepat terimplementasi," ucap dia. 
( Sumber : http://www.fajar.co.id/read-20111229232422-kadin-minta-suku-bunga-bank-8-persen )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar