Kisruh mengenai Fasilitas Likuiditas Pembangunan Perumahan (FLPP)
yang hingga kini tidak kunjung terselesaikan harus melibatkan semua
pihak terkait agar benar-benar diperoleh solusi komprehensif dan
sinergis.
"Kami menginginkan semua pihak dilibatkan agar ada titik
temu," kata Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Bidang
Infrastruktur, Konstruksi, dan Properti, Zulkarnain Arief, dalam rapat
dengar pendapat tentang FLPP dengan Komisi XI DPR, Jakarta, Kamis
(9/2/2012).
Menurut Zulkarnain, kekisruhan terkait penyaluran dana
FLPP harus segera diselesaikan karena hal tersebut mengakibatkan
terjadinya stagnansi dalam pembangunan sektor riil bidang perumahan. Hal
itu karena banyaknya transaksi akad kredit batal dilakukan lantaran
kekisruhan FLPP masih belum usai.
Ia memaparkan, terdapat hampir
30.000 unit rumah di seluruh Indonesia yang sebenarnya telah terbangun.
Namun, hingga kini tidak terjadi transaksi.
Selain itu, lanjutnya,
stagnansi itu juga diperkirakan mengakibatkan kerugian hingga sekitar
Rp 2-3 triliun, antara lain karena para pengembang juga harus membayar
beban biaya, baik untuk kredit konstruksi maupun upah para pekerja
pembangun perumahan tersebut.
Senada Zulkarnain, Ketua Umum REI
(Real Estate Indonesia), Setyo Maharso mengemukakan, sejak terjadinya
penundaan pengucuran dana sepihak oleh Kementerian Perumahan Rakyat
sejak bulan Januari 2012, hingga kini terdapat 21.000 unit rumah yang
sudah jadi. Tetapi, rencana itu terpaksa ditunda akad kreditnya hingga
terjadi kerugian sekitar Rp 1,2 - Rp 1,4 triliun.
Padahal, menurut
Setyo, bila pengembang ditargetkan membangun hingga sebesar 230 ribu
unit rumah bagi kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang
menjadi sasaran FLPP, hal tersebut sebenarnya dapat menyerap tenaga
kerja hingga sebesar 1,6 juta orang.
Ketua Umum DPP Apersi
(Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia), Eddy
Ganefo mengatakan, hitungan terakhir terdapat 23 ribu unit rumah yang
sebenarnya siap untuk menjalani akad kredit tetapi terpaksa ditunda
karena kekisruhan FLPP tersebut.
Sumber: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/02/09/12535820/FLPP.Kisruh.Sektor.Perumahan.Kena.Getahnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar